Kekaisaran Madilog Menyerang Dunia Manusia

Langit di atas benua Arven retak seperti kaca pecah. Cahaya keunguan menjalar dari celah dimensi yang terbuka, memancarkan kilatan petir yang menari laksana sebuah cambuk raksasa. Hari itu, langit tak

Penjaga Gerbang Antardimensi

Orang-orang menyebutku Penjaga Gerbang, seakan aku ini dewa pelindung batas semesta. Padahal, aku cuma manusia. Aku adalah Rael, seorang manusia yang tidak punya pilihan selain berdiri sendirian di tengah badai

Anak Haram Sang Saintess

Hujan deras turun ketika aku lahir. Bukan hujan biasa melainkan hujan api, meteor kecil yang menyambar ladang-ladang dan menggulung hutan dalam nyala merah yang mendesis. Malam itu, suara lonceng kuil

Ksatria Terakhir Klan Peninsula

Darah kering menempel di pelat baja yang retak di dadaku. Pedang patah kugenggam erat di tangan kanan, sementara tangan kiri sudah tak lagi bisa kugerakkan. Di sekelilingku, tubuh-tubuh para saudaraku

Raja Iblis dari Dunia Modern

Namaku Baskara. Di usiaku yang ke-38, aku dikenal dengan banyak nama: bos besar, lintah darat, pemangsa pemula, bahkan “Iblis Berjas Abu”. Tapi bagi orang-orang yang berani menyebut namaku di balik

Prajurit Terbuang dari Kota Terlarang

Namaku Kaelen, dulunya komandan penjaga gerbang Kota Verboten atau Kote Terlarang—kota tertutup berlapis tembok kristal hitam yang menggantung di antara dua tebing yang menjulang tinggi. Kota yang hanya dihuni oleh

Apa yang ingin anda cari?