Danton Shop – Dari sekian banyak jenis karya fiksi, mana yang paling kamu gemari? Apakah novel, puisi, atau cerpen ? Nah, salah satu bentuk cerita fiksi yang paling mudah anda jumpai adalah cerpen alias cerita pendek. Seperti namanya, cerita ini bisa kamu baca dalam waktu singkat. Kamu hanya perlu beberapa menit hingga satu jam saja untuk membaca sebuah cerpen.
Berbeda dengan novel yang memiliki cerita panjang, karakter yang beragam, serta alur yang lebih kompleks, cerpen cenderung sederhana dan bisa dinikmati dalam sekali duduk. Bayangkan saja membaca cerpen sambil menunggu transportasi umum seperti kereta, bus, atau ojek online. Cukup singkat untuk dibaca bukan ?
Apa Itu Cerpen?
Cerpen atau cerita pendek adalah bentuk prosa fiksi yang termasuk dalam karya sastra. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerpen diartikan sebagai cerita yang mengangkat suatu peristiwa atau kisah dan ditulis tidak lebih dari 10.000 kata. Itulah sebabnya cerpen sering dijuluki sebagai ‘cerita sekali duduk’.
Menulis cerpen bisa dilakukan oleh siapa saja dan dari sudut pandang mana saja. Inspirasi cerpen bisa berasal dari pengalaman sehari-hari seperti kehidupan di sekolah, hubungan dalam keluarga, pertemanan, atau bahkan kisah cinta pertama.
Karakteristik
Secara umum, panjang cerpen berkisar antara 4 hingga 15 halaman. Namun, ada pula cerpen yang lebih panjang. Anda dapat mengklasifikasikan cerpen menjadi tiga kategori berdasarkan panjangnya:
Klasifikasi pertama adalah cerpen pendek yang hanya memiliki satu halaman saja. Klasifikasi kedua adalah cerpen biasa atau normal. cerpen ini terdiri dari 4 hingga 15 halaman. Dan terakhir adalah cerpen panjang yang memiliki sekitar 20 hingga 30 halaman.
Berikut ini ciri khas cerpen yang membedakannya dari bentuk fiksi lainnya:
-
Satu Fokus Masalah: Cerpen biasanya mengangkat satu tema atau konflik utama. Isinya tidak mendalam seperti novel, tapi tetap memiliki ide pokok yang jelas dan terfokus.
-
Satu Tokoh Sentral: Umumnya, cerpen berpusat pada satu karakter utama dengan konflik yang dialami dalam latar tertentu. Karena terbatas ruangnya, tokoh sampingan jarang dibahas secara mendetail.
-
Fiksi: Cerpen tergolong karya fiksi, meski bisa terinspirasi dari kisah nyata. Penulis bisa mengambil bahan dari keseharian orang-orang di sekitar atau dari pengalamannya sendiri.
-
Bahasa Sehari-hari: Penulis cerpen cenderung menggunakan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Berbeda dengan hikayat atau cerita klasik yang penuh dengan metafora dan bahasa kuno.
-
Memberi Kesan dan Pesan: Biasanya, cerpen mengandung pesan moral atau kesan emosional bagi pembaca. Cerita mengalir dari pengenalan konflik hingga penyelesaiannya, alur itulah yang akan mengarahkan pembaca pada pesan tertentu.
Struktur Cerpen
Nah, untuk kamu yang ingin menulis cerpen, penting banget memahami struktur dasarnya:
-
Abstrak (Opsional) Merupakan gambaran singkat mengenai isi cerita. Tidak semua cerpen memuat bagian ini, tapi bila ada, fungsinya sebagai pengantar ide cerita.
-
Orientasi Berisi informasi tentang latar tempat, waktu, dan suasana. Di bagian ini pula hubungan antar tokoh diperkenalkan.
-
Komplikasi Bagian ini mengandung rangkaian peristiwa yang berkaitan secara sebab-akibat. Konflik mulai muncul dan tokoh semakin terlihat karakternya.
-
Evaluasi Konflik yang dibangun mencapai titik puncaknya di bagian ini. Biasanya muncul keputusan penting yang akan mengarah ke solusi.
-
Resolusi Masalah yang terjadi dalam cerita mendapatkan penyelesaian. Solusi atau keputusan tokoh utama mulai terungkap.
-
Koda Di sinilah pembaca disuguhkan pesan atau amanat dari cerita. Biasanya menjadi bagian penutup yang meninggalkan kesan.
Unsur-Unsur Cerpen
Cerpen dibangun dari dua jenis unsur, yaitu:
Unsur Intrinsik
Merupakan unsur yang terdapat dalam teks cerpen itu sendiri. Unsur ini mencakup:
-
Tema: Ide utama cerita.
-
Tokoh dan Penokohan: Siapa saja karakter dalam cerita dan bagaimana watak mereka digambarkan.
-
Latar: Tempat, waktu, dan suasana berlangsungnya cerita.
-
Alur: Urutan peristiwa dalam cerita, bisa maju, mundur, atau campuran.
-
Sudut Pandang: Cara penulis menyampaikan cerita—bisa dari sudut pandang orang pertama atau ketiga.
-
Amanat: Nilai moral atau pelajaran yang ingin disampaikan.
-
Gaya Bahasa: Ciri khas penulis dalam menyampaikan cerita.
Unsur Ekstrinsik
Unsur ini berasal dari luar teks cerpen namun memengaruhi isinya:
-
Latar Belakang Pengarang: Termasuk pengalaman hidup, tempat tinggal, budaya, atau pendidikan penulis.
-
Latar Sosial: Kondisi masyarakat sekitar penulis yang memengaruhi isi cerita.
-
Nilai Kehidupan: Bisa berupa nilai agama, budaya, moral, dan sosial yang termuat dalam cerita.
Kaidah Kebahasaan
Dalam cerpen, kamu akan sering menjumpai ciri bahasa tertentu, seperti:
-
Kalimat Lampau Menggunakan keterangan waktu masa lalu seperti “dulu”, “beberapa tahun yang lalu”, “pernah terjadi”.
-
Konjungsi Kronologis Menunjukkan urutan waktu, misalnya “mula-mula”, “kemudian”, “lalu”, “sebelum itu”.
-
Verba Aksi dan Perasaan Menggunakan kata kerja tindakan seperti “berlari”, “menangis”, dan juga kata kerja yang menyiratkan emosi seperti “mencintai”, “berharap”.
-
Kalimat Langsung dan Tak Langsung Terdapat dialog langsung antar tokoh serta narasi yang mengungkapkan pikiran atau ucapan tokoh.
Jenis-Jenis Cerpen
Sebagaimana yang telah disebutkan diatas, cerpen dapat diklasifikasikan menjadi tiga berdasarkan panjangnya:
-
Kategori Pendek Biasanya terdiri dari 500–700 kata. Untuk kategori jenis ini cepat dibaca dan cocok untuk dimuat di media sosial atau blog.
-
Kategori Sedang Umumnya memiliki panjang 700–1.000 kata. Banyak ditemukan di buku pelajaran atau media massa.
-
Kategori Panjang Panjang cerpen ini bisa mencapai lebih dari 1.000 hingga 10.000 kata. Penulis biasanya lebih leluasa menjelaskan tokoh dan alur.
Fungsi Cerpen
Mengapa sih kita menulis atau membaca cerpen? Berikut beberapa fungsinya:
-
Rekreatif Cerpen memberikan hiburan dan membantu pembaca melepas penat.
-
Estetis Melalui keindahan bahasa dan kisah, cerpen memberikan pengalaman membaca yang memikat.
-
Moralitas Kisah dalam cerpen seringkali mengandung pesan moral yang bisa menjadi cerminan hidup.
-
Didaktik Cerpen bisa menjadi media pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan.
-
Religiusitas Beberapa cerpen juga menyampaikan nilai-nilai agama yang bisa menjadi inspirasi dan penguat keimanan.
Akhir Kata
Dengan mengenal lebih dalam apa itu cerpen, struktur, unsur-unsurnya, serta fungsinya, kamu bisa lebih percaya diri saat mulai menulis karya sendiri. Jangan takut mencoba. Mulailah dari pengalaman pribadi atau imajinasi sederhana. Siapa tahu, karyamu bisa jadi favorit banyak orang!